Apakah yang Dimaksud dengan Perusahaan B2B?
Bengkulu, Globalsumatera.id – Perusahaan B2B sangat erat kaitannya dengan penjualan bisnis ke bisnis, atau business to business. Penjualan bisnis ke bisnis (B2B) melibatkan penjualan produk atau layanan ke bisnis lain dan inilah beberapa info tentang hal tersebut.
Penjualan Business to Business
B2B seringkali membutuhkan proses penjualan yang lebih panjang dan serangkaian keterampilan penjualan konsultatif yang berbeda untuk perwakilan yang terlibat dalam jenis peran ini. Penjualan B2B menggambarkan bisnis yang menjual produk atau layanan khusus untuk organisasi lain.
Sistem ini dapat mencakup perusahaan nirlaba serta organisasi nirlaba dan nirlaba seperti asosiasi perdagangan dan asosiasi komunitas. Semuanya berbeda dengan bisnis business-to-consumer (B2C) yang menjual langsung ke pelanggan individu seperti yang kerap ditemukan di toko ritel atau restoran.
Penjualan B2B vs B2C
Selain jenis pelanggan yang dilayani, beberapa perbedaan utama antara penjualan B2B dan B2C termasuk proses penjualan, strategi pemasaran yang biasa digunakan, dan penggunaan teknik penjualan langsung.
Misalnya, penjualan B2C biasanya memiliki proses penjualan yang jauh lebih pendek dan menggunakan strategi pemasaran berbasis produk seperti sampel gratis, yang tidak memerlukan teknik penjualan tingkat lanjut.
Waktu yang Dibutuhkan Perusahaan B2B
Penjualan bisnis-ke-bisnis membutuhkan proses yang memakan waktu bertahun-tahun dan umumnya menggunakan aset pemasaran dan strategi konten untuk menghasilkan prospek. Seperti podcast atau publikasi e-book.
Selain itu, dibutuhkan juga spesialisasi untuk menjual di pasar B2B dan keterampilan yang dibutuhkan. Contohnya seperti teknik penjualan yang bersifat emosional atau konsultatif. Oleh karena itu, seorang pebisnis B2B umumnya memerlukan lebih banyak pelatihan penjualan daripada pebisnis B2C.
Komponen Penjualan B2B
Ada tiga perbedaan utama antara penjualan B2B dan B2C dalam hal bagaimana penjualan terjadi dan aktivitas yang diperlukan setelah kesepakatan bisnis diselesaikan. Berikut adalah komponen utama dari penjualan B2B.
Pertama, proses penjualan yang panjang. Kedua, pendekatan penjualan yang dipersonalisasi. Kemudian yang ketiga yaitu manajemen akun.
Contoh Usaha B2B
Beberapa contoh usaha B2B yang terkenal di Indonesia misalnya akuntan, pembuat pajak, dan penyedia penggajian. Dimana bisnis ini memiliki tugas untuk membantu perusahaan lain mengelola dan melacak keuangan, mengajukan pajak, dan memproses penggajian.
Kemudian, ada juga pengacara. Ini merupakan pekerjaan profesional yang membantu organisasi lain menavigasi suatu ranah hukum dalam menjalankan bisnis. Contohnya seperti mendaftarkan kekayaan intelektual, menangani masalah litigasi dan gugatan perdata, dan menghasilkan dan meninjau kontrak layanan.
Lalu juga perusahaan manajemen TI. Dimana bisnis ini mempunyai peran dalam membantu mengelola aset dan infrastruktur teknologi organisasi lain sambil memberikan dukungan berkelanjutan sesuai kebutuhan. Beberapa teknisi juga akan mengembangkan dan memelihara program keamanan siber klien mereka.
Alat Penjualan B2B
Sebagian besar penjualan pada perusahaan B2B melibatkan penggunaan penjualan langsung untuk menciptakan peluang baru dan menyelesaikan pembelian.
Dengan demikian, ada beberapa jenis teknologi penjualan yang sangat berharga bagi operasi penjualan B2B untuk mengatur data penjualan, berkomunikasi dengan prospek, mengotomatiskan tugas penjualan, dan pada akhirnya memungkinkan tim untuk menjual lebih efektif.
Kesimpulan
B2B secara khusus menargetkan organisasi lain untuk produk atau layanan. Karena potensi biaya dan implikasi operasional dari keputusan pembelian bisnis, seluruh proses dalam penjualan B2B lebih lama, lebih kompleks, dan memerlukan perwakilan untuk memiliki pengetahuan teknis tentang apa yang mereka jual selain memahami penjualan langsung.
Perusahaan B2B sering kali memerlukan orientasi tambahan dan manajemen akun aktivitas setelah kesepakatan ditutup. Itulah beberapa info yang penting untuk diketahui para pebisnis.
